0

Baru kepengen bisnis…

Berapa hari ini agak kepikiran, kok kayak ada yg berasa kurang dan  baru sadar kalo di bulan ini gue jarang menulis di blog.

Jujur, beberapa waktu ini gue lagi rada ribet. Semua dimulai ketika menghadiri acara reuni bareng teman SMP. Teman-teman gue yg dulu lucu-lucu dan cupu-cupu kini telah berubah menjadi dua kelompok, yaitu mereka yg memegang jabatan oke di perusahaan besar dan mereka yg kelihatannya santai hahahihi tapi bisnisnya menggurita.

Ketika mereka yg menggurita bisnisnya ngobrol bareng dan kita memutuskan untuk membuat start up bisnis bareng, maka hal itu tidaklah gue sia-siakan. Kapan lagi?

Ngomong-ngomong tentang bisnis, apalagi untuk urusan start up, ada banyak orang selain teman SMP yg juga mengajak gue untuk berbisnis. Di sinilah otak gue harus pintar ‘menyaring’ mana orang yg hanya iseng kepengen bisnis, ingin sekedar berbisnis, dan yg beneran butuh untuk berbisnis.

Simplenya, mereka yg baru ‘kepengen bisnis’ atau sekedar berbisnis, bisa terlihat dalam percakapan ketika mereka menghubungi gue.

Contoh 1

x : Ndree, gue kepengen bisnis deh, enaknya bisnis apa ya?

Enaknya mah pecel ayam pake nasi uduk trus minumnya es teh manis… 

Lah terus gue mau jawab apa dong? Kalo lo aja nggak tau mau bisnis apa apalagi gue? 

Tapi ya nggak apa-apa, just ask yourself lo expert (ahli) di bidang apa dan passion lo dimana. Expert dan passion bisa saja dua hal yg berbeda. Misal, mungkin karena dulunya lo kerja cukup lama di bidang marketing, kemungkinan lo punya skill marketing tapi bukan berarti passion lo di situ, bukan berarti hati lo enjoy di situ. Pasion lo bisa aja di bidang lain yg ngga ada hubungannya dengan keahlian lo. Banyak kok, yg ahli dibidang science tapi passionnya ternyata memasak, no problemo..

Contoh 2

x : Kita bisnis yuk ndree, kecil-kecilan..kan lumayan buat income sampingan

Nah ini nih yg salah, Niat awal. Kekuatan bisnis lo berasal dari niat lo. Kalo niat lo kecil-kecilan, ya hasilnya juga kecil-kecilan. Kalo niatlo cuma buat sampingan, maka hasilnya ya hanya untuk sampingan, mungkin kadang besar, kadang kecil tapi karena niat lo hanya sampingan, lo nggak akan fokus untuk menjadikan bisnis lo as main source income. Coba liat mana ada perusahaan besar yang memiliki visi : untuk sekedar ikut-ikutan? Nggak ada! Indofood tidak sekedar iseng atau ikut-ikutan sebagai tim hore ketika mereka berbisnis mie instan. Pasti mereka ingin menguasai pasar. Be a number one and they did, how? Pertama, ubah niat dan pola pikir lo.

Contoh 3.

x : Ndre, kita bisnis yuk..nanti gue nanem modal di elu dan elu yg muterin..

Nah ini juga nih… Bedain antara lo ngajak orang berbisnis dengan lo yg hanya sebagai investor pasif. Keduanya sama-sama ngajak bisnis sih tapi investor pasif cenderung untuk hanya menanam modal tanpa perlu ribet mikirin segala sesuatu tau-tau mereka dapet untung. Kalo gue? Jujur males. Gue butuh investor yg nggak hanya punya duit tapi juga memahami seluk-beluk bisnis. Buat apa? Biar gue dan dia bisa jadi team work yg hebat. Kalo cuma mau nanem duit udah gitu duitnya nggak gede? Yaelah, minjem di bank juga bisa..

Contoh 4

x : Ndre, kita bisnis yuk..gue punya konsep oke buat kuliner

A : boleh, lo lagi ngapain? ketemuan yuk?

x : aduh jangan sekarang, gue lagi baca kompas sabtu, banyak lowongan soalnya

Yaelah nyet! Lo mau bisnis apa nyari kerja sih? Gini ya, bisnis dan kerja ibarat sebuah persimpangan. Ada dua jalan, lets say, bisnis ke kanan dan kerja ke kiri, and you have to choose. Lo ga bisa ada di persimpangan. Lo juga nggak bisa udah milih belok kanan dan kemudian puter arah lagi menuju ke belokan ke kiri. Ya memang bisa aja sebenarnya tapi it wasting time! Ask your self, lo itu sebenarnya mau bisnis apa mau kerja? Pastiin ini dulu, karena merintis bisnis itu ibarat lo punya bayi, kalo lo ngurusnya ngasal dan nggak fokus, ya mati bisnis lo.

Contoh 5.

x : Ndre, bisnis apa ya yg selalu untung, laba gede, cepet balik modal, dan resikonya sedikit?

Hahaha gue ngakak kalo dapet pertanyaan kyk gini. Selalu untung, laba gede, cepet balik modal dan resiko sedikit? Hey come on, bisnis itu hanya buat mereka yang berani, berani keluar dari zona nyaman dan berani menghadapi konsekuensi.

High risk, high income, penghasilan yg besar akan selalu didampingi oleh resiko yg besar. Kalo pola pikir lo masih serba instan dan serba aman, mending saran gue lo balik jadi karyawan aja, nggak usah bisnis. Bukannya gue songong but please be mature guys, yg namanya hidup itu serba sepasang, ada siang ada malam, ada untung ada rugi, jadi nggak ada yang namanya selalu untung.

Contoh 6

x : Ndre, gue pengen bisnis, tapi gue takut. Pertama, takut rugi. Kedua takut hasil awalnya mungkin ada tapi nggak segede gaji gue saat ini. Ketiga, gue liat, bisnis itu nggak pasti ya..kalo gue gajian kan pasti tuh jelas yg gue terima berapa dan bisa gue save sekian

Ya gampang, lo jangan bisnis. Gimana mau bisnis kalo belum mulai aja udah takut? Gimana mau dapet hasil positive kalo belum mulai aja udah negative thinking. Dari mind set lo udah keliatan kalo lo nyari yg pasti dan yg pasti itu nggak ada dalam kamus bisnis. Lo juga nggak fair, lo bandingin bisnis yang baru akan jalan dengan lo yg udah lama kerja, ya hasilnya beda.

Tanya pebisnis manapun, adakah yg incomenya bisa sama tiap bulannya? Apakah angka penjualan mobil Toyota sama persis tiap bulan? Apakah penjualan iPhone stagnan atau naik turun? Ini dunia bisnis, bukan dunia karyawan yg semuanya serba pasti. Di bisnis lo harus usahain maksimal biar di akhir tahun lo bisa hura-hura, atau lo males-malesan dan akhirnya lo gulung tikar. Atau bisa aja, lo udah maksimal tapi hasilnya belum sesuai yg lo inginkan.

But let me tell you something, sesuatu yg pasti itu sudah pasti terukur, kenaikannya juga terukur. Bisnis? Bisa aja hari ini lo mesti ekstra ngirit untuk ini itu, rutin makan mie instan, nggak bisa ikutan acara seneng-seneng bareng temen lo yg lain, dan mungkin ngerasain patah hati di tolak ama gebetan lo karena saat ini lo bukan sapa-sapa tapi lima tahun ke depan, lo bakal ketawa nginget ini semua sambil duduk manis dalam senyapnya kabin Maybach.

Contoh 7

x : Gue mau bisnis apapun itu, asal pasti untung, modal kecil, nggak pake ribet dan terpenting gue akan mengusahakan apapun biar dalam waktu singkat harus gue bisa kaya!

Widiiiihhh lo ambisius banget, bro! Begini, dalam bisnis ambisius nggak salah, bagus banget malah, tapi inget ada yg namanya proses. Untuk sampai ke tangga tingkat sepuluh lo harus menyusuri anak tangga satu hingga sembilan, and I told you, itu pun belum tentu kesuksesan lo nanti ada di anak tangga ke sepuluh, gimana kalo ternyata sukses baru ada di anak tangga ke seratus, apakah lo akan tetap berjuang?

Contoh 8

x : Ndree, gue mau bisnis tapi gue nggak punya modal, dalam hal ini ya uang..

Gini ya, modal itu nggak harus duit kok. Modal itu bisa berupa niatlo, kerja keras lo, dan isi kepala lo. Sudah banyak cerita mereka yg hanya punya uang -kalo uang lo sebut sebagai satu-satunya modal- dan akhirnya harus gigit jari gulung tikar. Modal uang penting tapi bukan yg terpenting. Simple, lo punya uang tapi lo nggak punya otak ya siap-siap aja kena tipu. Kalo lo emang bertekad mau merintis bisnis ada banyak jalan. Lo bisa mulai dengan menjadi broker, mulai dengan menjual produk orang lain. Selisih keuntungannya lo tabung buat jadi modal. Mungkin ini akan lama, tapi seiring proses lo juga bisa sekalian belajar seluk beluk bisnis yg akan lo mulai. Lagian besar kecilnya modal uang itu kembali ke orangnya. Mungkin buat lo angka satu milyar besar tapi buat anak presiden dengan angka segitu dia bakal bilang kalo dia ngga punya modal (uang).

Gue pribadi, lima tahun lalu memulai merintis bisnis mainan dengan modal tidak lebih dari tiga ratus ribu rupiah dan dalam waktu kurang dari satu tahun gue memiliki laba bersih hingga satu juta rupiah per hari yg membuat gue hingga detik ini tidak tertarik untuk melamar kerja. 

Keluarga gue? Kami merintis bisnis dengan modal kurang dari satu juta rupiah dan sekarang bisnis keluarga gue masuk dalam kelompok UKM, bukan usaha kecil menengah tapi usaha kecil milyaran.

Contoh lain? Rumah Makan Sederhana memulai dari nol, mulai dari emperan, digusur sana sini oleh petugas keamanan dan lihat saat ini mereka sebesar apa? Apple dimulai dari garasi sempit dan sekarang mereka baru saja mengumumkan laba bersih per tahun 2015 tercatat di angka 151 trilyun dan menjadikan mereka sebagai salah satu perusahaan termahal di dunia. 

See? Bisnis itu bukan hanya sekedar modal uang. Lagian, bayi yg baru lahir mana ada yang langsung berlari. Gunakan otak dan hati, nikmati prosesnya, konsisten dan fokuslah di sana.

So, masih mau bisnis? benerin mindset lo, and lets talk about business

See you on top!  😀